Friday, January 23, 2015

Ukuran Kandang Box Berdasarkan Umur

Kalkun umur 0- 1.5 bulan (20-25 ekor kalkun):
Kandang bambu rapat dengan alas kertas kardus, panjang 1 meter, lebar 80 cm, tinggi 40 cm.

Kalkun umur 1.5- 2,5 bulan (10-15 ekor kalkun):
Kandang bambu lebih renggang tanpa alas kertas kardus, panjang 1 meter, lebar 80 cm, tinggi 40 cm.

Kalkun umur 2,5- 3.5 bulan (15-20 ekor kalkun):
Kandang kawat strimin dengan rangka kayu, panjang 2 meter, tinggi 70 cm, lebar 80 cm.

Kalkun umur 3.5 bulan ke atas s.d indukan (50-70 ekor kalkun):
Kandang umbaran tanah yg berkarakter kering & tidak keras serta ditumbuhi rumput & tanaman perdu ukuran minimal 5x10 meter.

CATATAN :
Kandang umbaran tanah yg untuk indukan. Lahan 5x10 meter dibuat sebagian beratap dan di tempat beratap disediakan tempat bertengger yang cukup bagi semua ayam kalkun.

Kandang karantina juga harus dipersiapkan bagi pejantan yang suka berbuat onar (tarung), sakit, atau cidera.
  • untuk ayam kalkun pejantan , indukan sakit : kandang bambu ukuran 80cm x 80cm x 80cm (diisi 1 ekor ayam kalkun dewasa)
  • untuk ayam kalkun yang masih muda, ukuran bisa lebih kecil (tetap diisi 1 ekor)
  • untuk ayam kalkun dalam pengobatan cidera/terluka bisa di dalam kandang yang agak besar, dapat dicampur dengan kalkun lain yang juga terluka.

Pemberian Pakan Kalkun Sesuai Umurnya

Bagi peternak ayam kalkun yang sudah berpengalaman, tentunya sudah tahu atau setidaknya tidak perlu bingung untuk memberikan porsi pakan ayam kalkun. Tetapi bagi peternak ayam kalkun pemula atau yang masih ingin berencana memelihara ayam kalkun, akan sedikit kebingungan dalam hal ini. Maka dari itu mari simak referensi pemberian pakan ayam kalkun sesuai umurnya berikut ini.

Pemberian pakan ayam kalkun sesuai kondisi dan umurnya itu sangat penting, karena untuk jenis ayam kalkun anakan dan ayam kalkun dewasa memiliki porsi pakan dan menu yang berbeda, karena kemampuan lambung ayam kalkun untuk menampung makanan dan kemampuan untuk mencerna makanan akan berbeda. Di masa pertumbuhan, biasanya ayam kalkun membutuhkan gizi dan nutrisi yang lebih tinggi. Adapun porsi yang bisa diberikan kepada ayam kalkun sesuai umurnya sebagai berikut :

AYAM KALKUN UMUR 1 HARI SAMPAI 7 HARI :

Untuk pemberian pakan ayam kalkun umur 1 hari sampai 7 hari berikanlah full BR 1 (BR 1 100%) yang dicampur dengan air secukupnya. Aduk BR 1 dengan memasukkan air sedikit demi sedikit sampai merata, pemberian air ini hanya sedikit tidak sampai adonan menjadi lembek, jadikan adonan bila diperas dengan cara digenggam tidak mengeluarkan air tetapi adonan terasa basah. Fungsi air di sini adalah untuk melunakkan tekstur BR 1 agar lebih mudah dimakan dan dicerna oleh anak ayam kalkunini. Selain itu, air ini berfungsi untuk mencukupi kebutuhan cairan yang diperlukan tubuh anak ayam kalkun, karena dalam umur ini anak ayam kalkun tidak diperkenankan untuk diberikan full air minum di dalam wadah, karena dikhawatirkan anak-anak ayam kalkun ini akan masuk ke dalam wadah yang berisi air minum, sehingga anak ayam kalkun ini merasa kedinginan dan berakibat kematian. Untuk pemberian full BR 1 ini juga bertujuan untuk memberikan asupan protein yang maksimum yang terkandung oleh BR 1, sehingga pertumbuhan anak ayam kalkun akan semakin cepat dan lebih sehat.

AYAM KALKUN UMUR 1 MINGGU SAMPAI 2 MINGGU :

Anak ayam kalkun umur 1 minggu sampai 2 minggu berikanlah campuran BR 1, Bekatul, dan Hijauan (daun/sayur). Cara membuatnya yaitu dengan cara memotong-motong hijauan sampai berukuran kecil yang sekiranya bisa dimakan atau sesuai dengan ukuran paruh anak ayam kalkun ini. Kemudian campurkan semua bahan tersebut dengan perbandingan 50% BR 1, 30% Bekatul, dan 20% Hijauan. Jangan lupa menambahkan air secukupnya pada adonan ini, jumlah air bisa lebih banyak tetapi tidak encer. Anak ayam kalkun pada umur ini juga sudah bisa diberikan full air minum yang ditaruh dalam wadah. Meskipun begitu, pastikan anak-anak ayam kalkun ini jangan sampai masuk ke dalam air minum ini, karena umur sekian juga masih rentan terhadap suhu rendah.

AYAM KALKUN UMUR 2 MINGGU SAMPAI 4 MINGGU :

Pada waktu anak ayam kalkun umur 2 minggu sampai 4 minggu, bahan-bahan pakannya sama seperti porsi pakan anak ayam kalkun saat umur 1-2 minggu. Meskipun sama tetapi porsinya berbeda, untuk porsinya sendiri adalah 40% BR 1, 30% Bekatul, dan 30% Hijauan. Jumlah air dalam adonan dan cara membuatnya juga sama seperti porsi pakan anak ayam kalkun 1-2 minggu. Pemberian air minum dalam wadah juga sangat diperkenankan, karena kebutuhan cairan pada tubuh anak ayam kalkun ini sudah mulai meningkat. Dan jangan lupa untuk mengganti air minum bila sudah kotor, dan bersihkan juga wadah air minum ini agar tidak ditumbuhi oleh sumber penyakit.

AYAM KALKUN UMUR 1 BULAN SAMPAI 2 BULAN :

Pemberian pakan ayam kalkun pada tahap ini juga masih sama dengan bahan-bahan makanan dan cara membuat pakan ayam kalkun pada umur-umur sebelumnya, tetapi porsi BR 1 dan Bekatul sudah bisa dikurangi dan menambah porsi hijauan. Untuk perbandingan porsinya adalah 25% BR 1, 25% Bekatul, dan 50% Hijauan.

AYAM KALKUN UMUR 2 BULAN KE ATAS :

Pada ayam kalkun saat 2 bulan sudah mulai gampang untuk masalah pakannya, karena porsi BR 1 dan Bekatul sudah banyak dikurangi. Tetapi bahan-bahannya masih sama dengan bahan pakan ayam kalkunpada tahap sebelumnya, yaitu masih memberikan campuran BR 1, Bekatul, dan Hijauan. Untuk perbandingan porsinya adalah BR 1 10%, Bekatul 20%, dan Hijauan 70%.

Adapun pengurangan porsi BR 1 dan Bekatul bertujuan untuk memangkas biaya pengeluaran untuk belanja pakan ayam kalkun, karena harga Hijauan jauh lebih murah dibandingkan harga BR 1 dan Bekatul. Karena kita bisa mendapatkan hijauan dengan mudah di pekarangan rumah yang kita tanam sendiri atau kita bisa membeli sisa-sisa sayuran di pasar tradisional dengan harga yang sangat murah. Meskipun porsi BR 1 dan bekatul dikurangi, gizi yang terkandung masih tetap terjaga, karena Hijauan juga memiliki kandungan gizi yang melimpah. Jadi para kalkuner juga harus tahu mana jenis hijauan yang mengandung banyak gizi yang cocok bagi pertumbuhan dan kesehatan ayam kalkun kita.

Demikian refensi tentang pemberian pakan ayam kalkun sesuai umurnya. Semoga Bermanfaat!!!

Mengenal Ayam Kalkun

Ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris.

Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter.

Spesies kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan kalkun asal Amerika Tengah disebut M. ocellata.

Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi suku Maya. Ada orang yang berpendapat kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun suku Maya. Alasannya kalkun suku Maya lebih penurut dari kalkun liar asal Amerika Utara, tapi teori ini tidak didukung bukti morfologis. Kalkun hasil domestikasi mempunyai pial (bagian bergelambir di bawah paruh) sebagai bukti bahwa kalkun negeri berasal dari kalkun liar M. gallopavo. Kalkun M. ocellata yang dipelihara orang Maya tidak memiliki pial.

Kalkun liar merupakan hewan buruan di Amerika Utara, tapi tidak seperti kalkun negeri, kalkun liar gesit dan pandai terbang.

Kalkun dalam berbagai bahasa

Ketika kalkun pertama kali ditemukan di Amerika, orang Eropa salah mengenalinya sebagai burung asal Afrika Numida meleagris yang juga dikenal sebagai "ayam turki" karena diimpor dari Eropa Tengah melalui Turki. Dalam bahasa Inggris, kalkun tetap disebut sebagai "Turkey" hingga sekarang. Kalkun termasuk genus Meleagris yang dalam bahasa Yunaniberarti "unggas asal Guinea".

Nama-nama dalam berbagai bahasa dunia untuk kalkun hasil domestikasi juga mencerminkan nama negeri asal kalkun yang "eksotik" menurut orang zaman dulu. Sekaligus terlihat kebingungan orang zaman dulu tentang negara asal kalkun. Pada waktu, orang percaya lokasi benua Amerika yang baru saja ditemukan terletak di Asia Timur. Selain itu, orang zaman dulu suka menamakan binatang dengan nama-nama tempat yang jauh dan eksotis supaya bisa dijual mahal.

Kalkun merupakan ejaan bahasa Indonesia untuk bahasa Belanda "kalkoen" yang diambil dari nama kota Kalikut di India. Sedangkan Ayam Belanda merupakan sebutan bahasa Melayu untuk kalkun. Dalam bahasa Denmark dan Norwegia, kalkun juga disebut sebagaikalkun, atau kalkon (bahasa Swedia), Kalkuun (bahasa Jerman hilir), kalkkuna (bahasa Finlandia), dan kalakuna dalam bahasa Papiamento.
  • Dalam bahasa Nahuatl, kalkun liar disebut guajolote (ejaan lama: xuehxolotl).
  • Dalam bahasa Spanyol disebut Pavo.
  • Dalam bahasa Turki disebut hindi yang artinya "asal India." Orang Perancis juga menyebutnya d'inde (kependekan dari bahasa Perancis poulet d'inde yang berarti "ayam dari India").
  • Dalam bahasa Katalan disebut gall dindi (ayam India).
  • Dalam Bahasa Ibrani disebut tarnegol hodu (?????? ????), yang secara harafiah berarti "ayam India". Secara kebetulan, hodu (India) merupakan homonim yang juga berarti "terima kasih" (bahasa Inggris: "thanks"). Sehingga sering ada salah pengertian, "tarnegol hodu" dikira berarti "ayam untuk Thanksgiving".
  • Dalam bahasa Rusia disebut indiuk (?????), indyk dalam bahasa Polandia, atau indik(??????) dalam bahasa Yiddish yang semuanya berarti India.
  • Dalam bahasa Malta disebut dundjan (dibaca dondyan) yang walaupun samar-samar berarti India.
  • Dalam bahasa Arab disebut deek roumi (??? ????) yang berarti ayam jantan Romawi atau burung Ethiopia.
  • Dalam bahasa Portugis disebut peru, sama seperti nama negara Peru.
  • Dalam bahasa Yunani disebut gallopoula yang berarti "burung Perancis".
  • Dalam bahasa Bulgaria disebut ????? (puijka) atau ??????? (misirka) yang berarti negara Mesir.
  • Dalam bahasa Gaelik Skotlandia disebut cearc frangach yang berarti "Ayam Perancis".
  • Dalam bahasa Italia disebut tacchino.
  • Dalam bahasa Jepang disebut ??? (shichimencho ayam tujuh wajah?) atau ???chilmyeonjo dalam bahasa Korea. Bagian kepala kalkun jantan yang tidak berbulu bisa berubah-ubah warna, sehingga orang menganggap wajah kalkun bisa berubah tergantung pada suasana hati.
  • Dalam bahasa Tionghoa disebut (??) huoji karena kepalanya yang merah seperti warna api.

Menentukan Jenis Kelamin Kalkun

Untuk menentukan jenis kelamin pada ayam kalkun ada beberapa cara, berikut cara yang bisa dilakukan untuk menentukan jenis kelamin ayam kalkun:
  • Memasukkan jari ke kloaka anak ayam. Metode ini membutuhkan pelatihan yang ekstensif yang dapat memakan waktu beberapa bulan agar ahli, tapi orang yang sudah ahli dan berpengalaman akan dapat menggunakan jari telunjuk untuk membuka kloaka anak ayam dan mengetahui alat kelamin nya. Hal ini mungkin akan melukai anak ayam. Sehingga harus diajarkan oleh seseorang yang benar-benar ahli.
  • Gunakan perangkat proctoscope, alat seperti untuk memeriksa usus besar anak ayam itu. Alat ini dapat membantu anda melihat melalui dinding usus anakan kalkun dan menemukan gonad anak ayam itu, Jantan yang akan memiliki dua testis, dan betina satu ovarium. Metode ini juga membutuhkan pelatihan yang menyeluruh agar tidak membahayakan anak ayam.
  • Bandingkan bulu halus anak-anak ayam dengan bulu utama mereka. Kita bias membandingkan bulu yang lebih cepat tumbuh adalah jantan dan lambat betina, betina akan memiliki bulu halus yang selalu lebih pendek daripada bulu primer, karena merupakan karakteristik seksnya. Ini bisa menjadi metode yang berguna untuk penentuan jenis kelamin kalkun yang berumur hanya beberapa jam saja, dengan pelatihan yang minimal.
  • Tunggu sampai anak Kalkun berusia delapan minggu, Kalkun Jantan akan mengembangkan kakinya lebih besar memiliki sedikit bulu di kepala mereka. betina akan tampak lebih tinggi dan langsing.
  • Tunggu sampai musim kawin pertama mereka. Anda tidak perlu menjadi seorang pengamat kalkun yang ahli untuk mengetahui siapa yang jantan atau betina, saat terjadi perkawinan.

Demikian tips dan cara menentukan jenis kelamin ayam kalkun. Semoga bermanfaat.

Langkah awal beternak ayam Kalkun

Langkah awal beternak ayam Kalkun

Siapa yang tidak tau kalkun?? hemmm...semua orang tau ayam raksasa ini. Beternak ayam kalkun itu gampang-gampang susah , untuk itu langkah awal sangat berperan penting. Bagi para peternak kalkun yang sukses saya yakin dulunya jatuh bangun namun tetap berdiri lagi dan bersemangat. Untuk itu saya akan berbagi dalam kaitannya langkah awal beternak ayam kalkun sebagai berikut :

1. Untuk modal awal bukan materi, tapi modal awal berternak kalkun adalah SUKA. Ini berlaku untuk semua jenis usaha, oleh karena itu kalau kita sudah SUKA maka kita akan menyukai dengan kalkun kita.

2. Sebelum memulai beternak, kita harus cukup ilmu. Ilmu bisa kita dapatkan dari buku, internet, dan juga  bisa interview dengan peternak-peternak kalkun yang sekarang sudah besar. Pengalaman saya, dulu pertama beternak ayam kalkun sudah SUKA namun karena belum punya ilmu cara beternak kalkun maka gagal di awal. Dulu saya membeli sepasang anakan kalkun usia 2 bulan, namun besoknya mati semua. Sayang kan, uang melayang dalam waktu 24 jam. Maka dari itu sebelum beternak alangkah baiknya kita cari ilmu dulu.

3. Siapkan kandang yang efisien. Jangan membuat kandang yang hanya mengutamakan bentuknya saja.

4. Untuk (maaf) para pemula saya rekomendadikan membeli kalkun usia 3 bulan, karena di usia tersebut kalkun sudah tahan terhadap cuaca dan pemeliharaannya tidak terlalu merepotkan. Beda dengan usia 1 bulan yang masih memerlukan penanganan khusus.

5. Sayangi kalkun Anda dan jangan bosan untuk merawat.

Pakan Ayam Kalkun Usia Dewasa

Ayam Kalkun di kenal dengan hewan yang tidak terlalu pemilih dalam makanan. Hampir semua makanan yang kita makan, di sukai oleh kalkun. Dalam pemberian pakan juga harus memperhatikan Vitamin dan nutrisi untung pertumbuhannya.

Bahan utama yang saya gunakan dalam pemberian makanan kalkun adalah Vor dan Bekatul.

Untuk campuran macam-macam seperti dedaunan atau yang lainnya bisa juga. Namun agar Kalkun tidak jenuh/bosan yang bisa berakibat tidak mau makan, maka pemberian pakan janganlah monoton. Ayam kalkun memang makannya boros, tapi kalau ingin kalkun kita sehat jangan terlalu irit ya entar takutnya para kalkun ngatain kita pelit hua..hua…hua…

Dedaunan yang saya berikan :

Enceng Gondok (orang jawa menyebutnya “bengok”) , sawi, kangkung, kenci, daun pepaya, dll

* untuk usia kurang dari 2 bulan jangan di beri daun pepaya karena bisa berakibat kelumpuhan pada ayam.

Campuran lain (selingan) yang saya berikan agar kalkun tidak bosan :

Ikan, Tomat, Brokoli, Wortel, dll.

Inilah garis besar say dalam pemberian pakan kalkun :

• Pemberian Pakan Pagi

Saat pagi hari saya memberikan pakan Vor dan bekatul di campur nasi yang di olah sampai menjadi adonan.

Vor 25% + Bekatul 25% + Nasi 30 % + Ampas Kelapa 20 % = Pakan Pagi

• Pemberian Pakan Siang

Dalam pemberian di siang hari jangan banyak-banyak karena kalau banyak-banyak , kalkun di sore hari biasanya sedikit makan. Kalau siang saya memberikan dedaunan yang di campur dengan sedikit bekatul. Jadi intinya kalau siang hari di kasih dedaunan saja.

Bekatul 10% + Dedaunan 90 % = 100 %

• Pemberian Pakan Sore (Menjelang malam)

Dalam pemberian pakan di sore hari saya memberikan makanan yang lebih banyak di banding dengan makan pagi dan siang. Komposisinya dari saya seperti ini :

Vor 20 % + Bekatul 20 % + Nasi 20% + Dedaunan 40 % = Pakan Sore

*Semuanya saya tambahkan sedikit air dan saya aduk sampai menjadi seperti menjadi seperti  adonan.

Penyakit pada Ayam Kalkun

Penyakit pada Ayam Kalkun dan pengobatan.

Seperti unggas lain, kalkun juga bisa terserang penyakit. Untuk pencegahan penyakit pada unggas, kita bisa memberikan vaksin. Namun pemberian vaksin ini harus tepat dosisnya, jika tidak kalkun malah akan mati. Vaksin untuk kalkun sama dengan vaksin untuk unggas lain. Aturan dan dosisnya bisa melihat pada kemasan. Lebih baik lagi jika kita sebelumnya berkonsultasi dengan dinas kesehatan ternak.

Untuk vaksin, yang bisa digunakan adalah Vaksin ND Hitchner B1 dan vaksin ND LASOTA yang diberikan dengan cara Suntik / air minum mencegah penyakit ND . Berikan juga obat cacing yang  di ulang 2-3 bulan sekali untuk mencegah cacingan.

Selain vaksin, banyak peternak yang lebih suka mengobati kalkunnya dengan obat-obatan herbal, dan sebagian lagi dengan obat yang biasa dikonsumsi oleh manusia. Dibawah ini adalah beberapa contoh penyakit kalkun dan cara mengobatinya.

1. Pilek/hidung berlendir.

Penyakit ini secara medis dinamakanInfectious Bronchitis (IB). Kalkun yang terserang penyakit ini mempunyai ciri-ciri hidungnya keluar lendir, sayapnya menggantung dan nafasnya berbau. Lama kelamaan, kalkun akan mengalami penurunan  nafsu makan. Jika sudah parah, maka kalkun harus disuapi agar tetap bisa bertahan hidup. Sebagai pencegahan, lokasi kandang harus kering, tidak lembab. Usahakan juga agar disekitar kandang tidak terdapat selokan yang mempunyai air kotor dan tergenang. Penularan penyakit ini terjadi lewat gigitan nyamuk, lalat dan kontaminasi air minum. Jika terlihat tanda-tanda tersebut, kalkun sakit segera dipisahkan dan diberi obat seperti tetrachlor.

2. Cacar/bercak merah

Penyakit ini disebabkanoleh virus familia poxviridae dan genus Avipoxvirus. Kalkun yang terserang dipenuhi bercak-bercak merah diseluruh tubuhnya. Pengobatan dan pencegahan dengan vaksin dilakukan setelah terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter hewan. Sebagai obat tradisional, kita bisa membuat ramuan dari bensin yang dicampur oli (baru). Campuran ini kita kuaskan pelan-pelan ke permukaan tubuh yang terkena bercak-bercak cacar. Beberapa peternak mengatakan cara tradisional ini cukup ampuh.

3. Lumpuh.

Lumpuh pada kalkun disebabkan karena pakan berlebih. Kelebihan pemberian pakan ini mengakibatkan kalkun mengalami obesitas. Kalkun muda yang tulangnya belum kuat tidak akan mampu menahan berat tubuhnya. Untuk itu, pemberian makanan harus terkontrol dengan baik. Untuk pencegahan, kita bisa memberikan konsentrat AD1 (untuk kekuatan tulang) pada ransum makanan kalkun muda.

Kelumpuhan pada kalkun muda juga bisa diakibatkan karena konsumsi daun pepaya. Kalkun yang terserang akan mengalami lumpuh total dan jari-jarinya bengkok kedalam. Sebagai pencegahan, kalkun usia dibawah tiga bulan sebaiknya tidak kita beri daun pepaya.

4. Kolera.

Gejala pada kalkun yang terserang yaitu pial yang terlihat membengkak. Jika kalkun terserang kolera, bisa diobati dengan antibiotik seperti tetrasiklin atau streptomycin.

5. Blackhead/Histomoniasis

Kalkun yang terserang menunjukkan gejala-gejala susah makan, berat badan turun dan kotorannya berwarna kuning. Penyebab penyakit ini adalah protozoa Histomonas meleagridis. Kalkun yang terserang sebaiknya dikarantina agar tidak menular ke kalkun lain. Sebagai tindakan pengobatan, gunakan Emtryl, yang mengandung dimetridazole.

6. Avian Infuenza/Flu burung

Guna mencegah penularan virus flu burung, diperlukan biosecurity. Langkah ini adalah langkah yang mudah dilakukan jika kita tahu caranya. Kasus-kasus penularan virus flu burung ini pada dasarnya terjadi karena kurangnya pengetahuan peternak, kurang sosialisasi, dan ketidak disiplinan. Sebagai langkah awal, pastikan dulu bahwa kalkun yang anda beli sudah divaksin dan berasal dari peternakan yang bisa dipertanggungjawabkan dari sisi kesehatannya. Vaksin untuk H5N1 ini sebenarnya disediakan gratis oleh pemerintah. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak mem-vaksin ternak anda. Langkah selanjutnya, selalu menyemprot areal kandang dan lokasi-lokasi yang menjadi akses ke kandang. Penyemprotan dilakukan dengan desinfektan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Kemudian, setiap pintu masuk lokasi kandang harus kita beri larutan desinfektan dalam ember atau baskom. Manusia yang ingin memasuki kandang kita persilahkan untuk mencelupkan tangan dan kaki mereka dalam larutan tersebut.

Salah satu desinfektan yang cukup ampuh memberantas virus flu burung, dan beberapa penyakit lainnya, adalah Benzalkonium Chloride. Obat ini bisa dibeli di poultry shop dengan nama dagang yang bermacam-macam dan harganya terjangkau.

7. Herbal untuk kalkun.

Herbal sebagai tindakan pencegahan, dilakukan peternak saat musim pancaroba. Herbal ini dinilai lebih ampuh dan murah. Bahan-bahannya pun mudah diperoleh. Untuk membuat ramuan herbal ini kita siapkan saja jahe dan kencur sesuai kebutuhan. Kedua bahan ini kita cuci, kupas dan digiling halus atau diparut. Setelah campuran siap, suapkan ke kalkun muda (umur kira-kira 4 bulan) dengan dosis seperempat sendok teh. Sementara untuk kalkun kecil, ramuan tersebut kita campurkan ke dalam pakan. Saat musim penghujan, ramuan ini bisa menambah daya tahan dan mengusir berbagai penyakit.

Selain menggunakan herbal, peternak kalkun menggunakan juga obat untuk manusia seperti obat-obatan untuk flu dan masuk angin. Obat ini diberikan setengah dosis saja,

Penggunaan obat manusia ini juga ada gunanya bagi kita. Jika kalkun suatu saat kita potong, maka dagingnya aman untuk dikonsumsi. Sedangkan kalkun yang mengkonsumsi obat-obatan khusus unggas, tidak boleh begitu saja dipotong dan dikonsumsi.

Cara Mudah Memelihara Ayam Kalkun

Pemeliharaan kalkun kecil (umur 2 bulan)

Sebagai langkah awal pemeliharaan, kita sebaiknya membeli bibit kalkun  yang berumur dua bulan. Di tangan pemula, bibit berumur dua bulan ini tidak merepotkan. Lain dengan kalkun umur sehari sampai satu bulan yang masih perlu penanganan khusus. Jika kita ingin membeli kalkun kecil berumur dua bulan, perhatikan beberapa hal seperti: kalkun mempunyai penampilan yang sehat, gesit, normal tidak cacat, kotoran kalkun berbentuk kering, tidak encer, tidak berwarna putih atau hijau, tidak terdapat luka dan sudah divaksin.

Kalkun berumur dua bulan dipelihara dalam kandang boks berkaki. Sebagai penerangan gunakan lampu bohlam. Untuk menjaga dari angin, setiap malam kandang kita tutup dengan plastik. Plastik ini bisa plastik bekas atau baru, karena fungsinya sama saja. Setiap malam, kalkun kecil ini harus kita lihat, apakah sudah cukup hangat. Jika kalkun masih terlihat berkerumun didekat lampu, berarti kita harus tambahkan lagi lampunya.

Setiap hari, kandang kalkun kita keluarkan bersama isinya, untuk dijemur. Penjemuran ini berfungsi agar kalkun lebih sehat. Waktu yang tepat untuk penjemuran ini antara jam 8-10 pagi. Saat kandang dijemur, bersihkan ruangan dari kotoran kalkun. Kotoran kalkun dari kandang ditumpuk dalam lokasi tersendiri. Sebagai makanannya, kalkun kecil ini kita beri ransum yang bahannya terdiri dari:

bekatul halus             :1 kilogram

sayuran                         :1,5 kilogram

konsentrat BR1         :1 kilogram

Bahan-bahan ini kita campur dengan air hangat sampai membentuk adonan yang tidak terlampau lembek. Ransum tersebut cukup untuk satu kali makan untuk sekitar 50 ekor kalkun.

Untuk minumnya, kita sediakan air matang yang ditaruh dalam tempat minum yang bisa kita peroleh di toko-toko peternakan. Kalkun yang kita pelihara sebaiknya tidak dibiarkan minum air hujan karena akan gampang sakit.

Pemeliharaan kalkun dewasa (4 bulan keatas)

Setelah berumur 4 bulan, kalkun bisa mulai diumbar. Pada umur tersebut kalkun sudah lebih tahan terhadap cuaca dan kemungkinan terserang penyakit. Jika masih tersedia kandang boks, kalkun bisa dimasukkan kandang lagi saat sore harinya. Jika tidak,  harus disediakan kandang khusus yang aman dari gangguan saat malam hari.

Makanan untuk kalkun muda ini sedikit berbeda jenis dan dosisnya. Untuk 60 ekor yang terdiri dari 50 betina dan 10 jantan, dalam satu kali makan kita harus menyediakan makanan yang terdiri dari:

bekatul                 :5 kilogram,

BR1                      :3 kilogram,

sayur                     :4 kilogram,

Makanan kalkun muda ini kita taruh dalam baskom plastik atau wadah seadanya. Biasanya, kalkun-kalkun ini akan makan bersama-sama dan tidak berebut. Jika ada seekor kalkun yang nakal saat makan, segera pisahkan dan beri makan dalam wadah tersendiri. Kalkun muda berumur tiga bulan ini saat siang hari kita berikan sayuran sebagai camilan. Sayuran yang biasa dikonsumsi adalah daun papaya, daun pisang dan sayuran lainnya.

Pemeliharaan kalkun dewasa.

Setelah berusia 6 bulan kalkun bisa disebut kalkun dewasa. Kalkun usia dewasa ini tidak hanya dipelihara dalam kandang boks terus tetapi harus diumbar. Makanan yang diberikan pada kalkun dewasa tidak berbeda dengan kalkun muda. Hanya saja untuk nasi aking dan katul perlu ditambah. Jumlahnya sesuai dengan kebutuhan.

Saat kalkun menjadi dewasa, biasanya akan sering terjadi pertarungan antar pejantan. Selain berebut pasangan, pertarungan ini juga terjadi saat berebut makanan. Untuk antisipasinya, kalkun yang nakal perlu kita kurung dalam kandang tersendiri.

Setelah beberapa kali bertelur, betina-betina yang dalam keadaan istirahat dan mbrodol juga perlu kita kelompokkan. Saat mbrodol, bulu-bulu kalkun akan rontok. Setelah bulu kembali pulih, kalkun siap untuk kembali kawin.

Pemeriksaan berkala bobot kalkun

Kalkun yang sehat ditandai dengan nafsu makannya yang baik, kotorannya berwarna normal dan gerak-geriknya yang gesit. Selain itu, kalkun sehat juga dilihat dari bobotnya yang normal jika ditimbang. Bobot yang dimaksud disini adalah berat hidup kalkun per usia.

Tentu saja bobot kalkun berhubungan erat dengan konsumsi dan gizinya. Mengirit pakan membuat kalkun tidak bisa gemuk. Terlalu banyak pakan juga menyebabkan pengeluaran kita boros. Untuk itu kita perlu mengetahui berapa standar  asupan pakan tiap harinya.

Sexing/menentukan jenis kelamin

Sexing pada kalkun dilakukan agar kita gampang mengelompokkan menurut jenis. Jika pada unggas lain sexing dilakukan dengan mengamati kloaka, maka pada kalkun lain lagi. Pada kalkun jantan ada semacam benjolan di leher. Para peternak biasa menamai benjolan ini dengan nama puser atau pusar.  Pusar ini berupa tonjolan yang kelak akan ditumbuhi rambut. Jika terdapat tonjolan, dapat dipastikan kalkun tersebut adalah kalkun jantan.

Pada kalkun jantan, gelambir bagian bawah lebih lebar dan terdapat benjolan yang lebih besar-besar. Yang terakhir, tonjolan pial diatas paruh pada kalkun jantan usia tiga bulan lebih panjang dan bisa ditarik.

Untuk pemula, sexing lebih mudah dilakukan pada usia tiga bulan. Kurang dari usia tersebut diperlukan kecermatan karena tanda-tanda diatas masih belum jelas terlihat. Untuk peternak yang berpengalaman, menentukan jenis kelamin kalkun bisa dilakukan mulai kalkun berumur kurang dari satu minggu.

Di pasaran, beberapa pedagang nakal sering memotong pial bagian atas agar terlihat seperti kalkun betina. Cara-cara ini jelas tidak dianjurkan. Untuk itu kita harus berhati-hati. Sebisa mungkin jangan membeli kalkun di pasar jika kita belum berpengalaman. Kalkun dari pasar juga tidak jelas asal-usul dan kesehatannya. Bisa saja kalkun yang kita beli membawa bibit penyakit sesampainya dirumah.

Setelah dilakukan sexing, kita harus mengatur perbandingan jantan dan betina. Perlu diketahui bahwa kalkun bisa bertelur walaupun tidak dikawini oleh pejantan. Telur yang fertile ini jika menetas akan menghasilkan anak kalkun yang kurang sehat dan biasanya berjenis kelamin jantan.  Untuk itu kita harus menyediakan pejantan dalam jumlah yang cukup. Idealnya, untuk empat atau lima ekor betina, kita gunakan satu pejantan.

Perkawinan

Saat berusia enam bulan, kalkun sudah cukup umur dan siap untuk dikawinkan. Kalkun bisa melakukan perkawinan secara alami maupun dibantu. Kalkun jantan yang siap kawin ditandai dengan ciri-ciri selalu mengejar-ngejar betina dan kerap bertarung dengan pejantan lain. Kalkun yang terlalu galak dan kerap bertarung perlu dipisah dalam kandang tersendiri.

Pada pasangan kalkun yang besarnya sama, perkawinan tidak sulit dilakukan. Walaupun begitu, saat perkawinan kita harus turut mengamati apakah terjadi ketidak-wajaran. Jika sudah selesai, kalkun betina dapat kita beri tanda pita di kakinya. Demikian seterusnya sampai semua betina sudah dikawini oleh pejantan. Dengan tanda pita tersebut kita bisa tahu jika kalkun bertelur, maka telurnya adalah telur yang bisa menetas. Lain dengan telur yang dihasilkan tanpa perkawinan.

Kadang-kadang, kita mempunyai pejantan bertubuh besar yang ingin kita kawinkan dengan betina muda. Perbedaan tubuh ini merupakan masalah dalam perkawinan. Kalkun jantan bertubuh besar akan menindih sambil mencengkeram betina dengan jari-jarinya yang tajam. Jika ini terjadi, biasanya betina akan kewalahan dan bulu-bulunya rusak. Untuk itu, perkawinan harus dibantu secara manual. Caranya, kita memegangi betina dan mengamankan tubuhnya dari cengkeraman cakar pejantan. Setelah selesai, pejantan bertubuh besar ini kita pisahkan agar tidak berkelahi atau kawin diluar pengawasan kita.

Salah satu aktivitas kalkun betina yang sering disalah-artikan adalah saat kalkun berjemur. Saat berjemur ini kalkun akan tiduran dengan posisi sayap terbuka (kekipu). Aktivitas ini kadang diartikan sebagai tanda bahwa kalkun birahi, padahal tidak. Jika kalkun belum siap kawin kemudian dikawinkan, akan mengakibatkan beberapa hal seperti:

-Telurnya sedikit dan ada yang bentuknya abnormal
-Daya tetasnya rendah
-DOT-nya lemah
-Induk gampang sakit bahkan mati saat mengeram

Pengeraman.

Untuk pengeraman, kalkun dibuatkan kandang khusus yang berbentuk boks. Jika kalkun yang mengeram banyak, maka kandang dibuat berderet-deret untuk memudahkan pengawasan dan menghemat tempat. Kandang ini bisa dibuat dari kayu, bambu ataupun tripleks. Sebagai alasnya, kita bisa memberikan kain-kain bekas atau merang kering. Kalkun ini mempunyai masa mengeram selama 28 hari. Untuk memacu produksi, telur kalkun ini bisa kita ambil dan ditetaskan dalam mesin. Setelah beristirahat selama dua minggu setelah bertelur, kalkun bisa kembali dikawinkan.

Sebelum kembali kawin, kalkun betina harus kita karantina dalam kandang tersendiri selama 2 minggu.

Kalkun yang telurnya selalu diambil untuk ditetaskan, akan kehilangan naluri mengeram. Jika sudah demikian, selama hidupnya kalkun tidak akan pernah mengeram. Di satu sisi, hal ini bagus untuk produktivitas. Tapi banyak peternak yang merasa kasihan dengan kalkun seperti ini. Untuk pencegahannya, kalkun juga harus diberi kesempatan mengeram. Jika dalam dua atau tiga periode bertelur pengeramannya dilakukan dengan mesin, maka selanjutnya diselingi dengan satu kali mengeram.

Perawatan anakan kalkun.

Bentuk DOT (Day Old Turkey) tak berbeda jauh dengan DOC. Perawatannya pun juga sama saja. Setelah menetas, kalkun kecil perlu dipisah dalam kandang tersendiri. Di kandang tersebut kita sediakan penghangat berupa lampu dan juga plastik penutup saat malam hari. Suhu kandang untuk kalkun anakan ini sekitar 30-38 derajat celcius. Kalkun kecil membutuhkan makanan khusus untuk pencernaannya yang belum kuat. Makanan yang paling baik adalah konsentrat BR1 yang dicampur dan diremas bersama tahu putih dengan perbandingan 1:1. Selain makanan tersebut, kalkun jangan diberi makanan lain. Sampai umur dua bulan, makanan tersebut tidak perlu diganti atau ditambah dengan makanan lain.

Biasanya masalah kematian pada DOT ini berkaitan dengan makanan, air dan penghangat. Jika anakan kalkun diberi makanan yang salah, maka mereka bisa mati. Kematian juga disebabkan anak kalkun basah terkena air minum sehingga kedinginan. Kandang yang kurang hangat  juga menyebabkan anakan kalkun mati.

Kandang dan Makanan untuk Ternak Ayam Kalkun

Kandang Ayam Kalkun

1. Kandang untuk mengumbar

Kalkun membutuhkan ruangan untuk bergerak dan beraktivitas sehari-hari (termasuk perkawinan). Untuk itu diperlukan lokasi yang berguna sebagai umbaran. Lokasi umbaran ini harus dikelilingi pagar yang rapat agar aman. Sebenarnya, kalkun bukan tergolong hewan yang senang melarikan diri. Penggunaan pagar lebih bermaksud untuk menjaga keamanan dari tangan jahil dan binatang pengganggu lainnya.

Untuk memelihara 50-70 ekor indukan, kandang umbaran seluas 5x10 meter sudah cukup. Jika kita menanam sayuran di lokasi kandang ini, maka lokasi tanaman juga perlu dipagar agar tidak habis oleh kalkun. Sayuran yang biasa dikonsumsi yaitu:
-Sawi
-Kangkung
-Genjer
-Eceng gondok
-Daun pepaya
-Daun pisang
-Som jawa
-Selada air
Dan sebagainya.

2. Kandang kalkun umur 0-30 hari

Kalkun yang berumur satu minggu sampai satu bulan membutuhkan kandang boks yang hangat. Kandang dapat dibuat dari bambu atau kayu, atau kawat strimin dengan rangka kayu. Kandang kawat sangat membantu jika didaerah kita banyak terdapat hama tikus. Agar praktis, kandang dibuat ukuran panjang 1 meter, lebar 80 cm, tinggi 40 cm dan kaki-kaki setinggi 10 cm atau menyesuaikan dengan keadaan. Kandang dengan luasan seperti diatas cukup untuk menampung 20 ekor kalkun. Sebagai alas kandang, gunakan lapisan koran. Koran akan menyerap cairan yang berasal dari kotoran atau sisa minuman. Jika koran sudah jenuh air dan penuh kotoran, kita tinggal angkat, buang dan ganti dengan koran yang baru.

Pada umur 1,5 sampai 2,5 bulan, kalkun sudah mengalami perkembangan yang lumayan. Untuk itu kalkun perlu menempati kandang yang lebih lega. Untuk kandangnya, sama dengan kandang kalkun berumur 0-1 bulan diatas. Hanya saja populasinya perlu dikurangi menjadi sepuluh ekor kalkun saja.

3. Kandang kalkun umur 2,5 bulan ke atas          

Kalkun berumur 2,5 bulan ukuran kandangnya yaitu panjang 2 meter, tinggi 70 cm, lebar 80 cm dan kaki-kaki menyesuaikan pada kondisi setempat. Kandang dengan luasan seperti diatas diisi dengan 20 ekor kalkun. Saat kalkun berumur 3 bulan, maka populasinya dikurangi menjadi 10 ekor/kandang. Kemudian pada umur 3,5 bulan, dikurangi lagi sehingga dalam satu kandang hanya terdapat 8 ekor kalkun.

Pada umur 3 bulan, kalkun harus mulai dipisah-pisah menurut jenis kelaminnya. Jadi, antara kandang jantan dan kandang betina dibuat sendiri-sendiri. Kalkun jantan juga mulai diseleksi untuk mendapatkan calon pejantan yang baik. Kalkun jantan yang kurang bagus kita gunakan sebagai kalkun potong.

4. Kandang lantai

Selain menempati kandang boks, kalkun mulai umur 2 bulan keatas juga bisa menempati kandang lantai. Ukuran kandang lantai ini, sebagai contoh,  panjang 6 meter, lebar 3 meter, dengan tinggi menyesuaikan dengan keadaan.  Tentu saja ukuran ini tidak baku dan melihat pada kondisi setempat. Populasi kandang lantai ini sekitar 20-30 ekor untuk tiap meter perseginya.  Jadi kita bisa menghitung sendiri ukuran kandang dan isinya.
                                                   
5. Kandang pejantan                          

Kalkun pejantan mutlak harus diberi kandang boks tersendiri. Ini berguna agar kalkun tidak berkelahi yang akan mengakibatkan luka dan bulu rontok. Ukuran kandang untuk pejantan ini 80x80x80 cm. Kandang juga dibuat berkaki. Tiap satu kandang hanya berisi satu kalkun saja.

6. Kandang untuk mengeram

Saat bertelur dan mengeram, kalkun harus disediakan kandang khusus. Kandang ini berupa boks dengan ukuran 40x40x40 cm. Sebagai alasnya, bisa ditaruh merang/tangkai padi. Jika kita memelihara kalkun dalam jumlah banyak, maka kandang pengeraman ini juga harus disediakan dalam jumlah banyak. Jumlahnya bisa disesuaikan sesuai dengan jumlah indukan yang ada.

Tempat makan minum.

Tempat makan dan minum untuk kalkun disesuaikan dengan umurnya. Untuk kalkun kecil, buatlah tempat makan dari bahan bambu yang panjangnya 40 cm  dan berdiameter 8-10 cm yang dibelah dua. Cara membelahnya tidak sama tapi untuk bagian yang digunakan lebih besar, kira-kira 2/3 luas penampang. Bagian bawah bambu kita beri tahanan/alas supaya tidak terguling. Tempat makan ini cukup untuk memberi makan 20-25 ekor kalkun kecil.

Selain tempat makan dari bambu, tempat makan yang praktis bisa terbuat dari tempat minum yang biasa dijual di poultry shop. Jadi, dalam tempat minum itu kita isikan makanan untuk kalkun.

Untuk kalkun dewasa, tempat makan bisa berupa wadah plastik seperti baskom kecil. Jika mau dibuat sendiri, bahannya bisa dari kayu untuk bagian tepinya, dan tripleks sebagai alasnya. Untuk tempat makan kalkun dewasa ini sebenarnya sangat fleksibel, yang penting kalkun bisa makan bersama-sama tanpa kesulitan.

Sebagai tempat minum, bisa kita gunakan tempat minum untuk ayam pedaging. Tempat minum ini mudah kita dapatkan di toko-toko. Untuk kalkun kecil, penempatannya perlu diatur agar tidak membahayakan. Posisi tempat minum harus agak tinggi agar kalkun tidak mudah masuk ke bagian tempat yang berisi air. Usahakan agar saat menggantung tempat minum ini tidak terlalu tinggi agar kalkun tidak susah saat minum.

Kalkun adalah hewan yang tidak memerlukan banyak air, terutama yang kecil. Jika kita memberi air terlalu banyak, kalkun akan berkurang nafsu makannya dan gampang terkena penyakit. Untuk itu, waktu minum harus diawasi. Setelah makan, kalkun kita beri minum. Setelah semua selesai minum, tempat minum diambil/disingkirkan dari kandang.

Ransum untuk kalkun

Kalkun adalah hewan yang tidak begitu pemilih. Artinya, jenis-jenis makanan seperti bekatul, sisa nasi, sisa sayur dan sejenisnya, bisa dipakai. Akan tetapi untuk pemeliharaan yang intensif, kita harus mengetahui jenis dan kebutuhan perharinya.

Kalkun kecil dan kalkun dewasa membutuhkan ransum yang berbeda macam dan porsinya. Dari jenisnya, makanan yang biasa dikonsumsi kalkun untuk hidupnya adalah:

1. Konsentrat.
Konsentrat yang diberikan untuk kalkun adalah konsentrat jenis BR yang harganya dipasaran Rp 5000/kilogram. pemberian konsentrat BR disesuaikan menurut umur kalkun. Seperti kita ketahui, dipasaran terdapat konsentrat jenis BR1 dan BR 2. Selain konsentrat, ada juga ransum untuk penggemukan seperti polar. Untuk penguat tulang, konsentrat jenis AD1 juga bisa diberikan kepada kalkun.

2. Bekatul.
Bekatul sebagai salah satu bahan campuran makanan ini diberikan pada kalkun dewasa. Bekatul atau dedak bisa kita dapatkan di warung-warung, poultry shop atau penggilingan padi. Untuk jenisnya, bekatul dibagi menjadi dua yaitu bekatul kasar dan bekatul halus. Bekatul kasar biasanya masih mengandung banyak sekali kulit padi. Untuk itu, usahakan memberi kalkun-kalkun peliharaan dengan bekatul halus.

3. Tahu.
Tahu yang kita pergunakan adalah tahu putih tawar (bukan yang asin) yang belum digoreng. Bahan makanan kalkun muda ini mudah kita dijumpai dimana-mana. Yang perlu diwaspadai, jangan sampai membeli tahu yang berpengawet untuk non makanan seperti formalin. Agar lebih hemat kita dapat membeli tahu ini dengan cara berlangganan di tempat pembuatan/pabrik. Untuk  tahu yang disimpan dalam kulkas/frezzer, sebelum digunakan sebagai ransum, rendam dahulu dalam air panas selama beberapa saat.

4. Hijauan.
Hijauan (sebagai sumber vitamin) paling populer bagi kalkun adalah daun pisang. Cara menyajikannya bahkan sangat mudah. Kita hanya perlu memetik daun pisang dengan pisau dan langsung melemparkannya ke kerumunan kalkun. Dengan lahap pasti kalkun-kalkun tersebut akan memakannya sampai habis.

Selain daun pisang, beberapa hijauan seperti kangkung, sawi, daun pepaya dan sebagian jenis sayuaran juga disukai kalkun. Untuk itu, tidak ada salahnya membudidayakan tanaman ini sebelum kalkun-kalkun muda mengisi kandang kita.

5. Nasi aking.
Nasi aking adalah nasi sisa yang dicuci bersih dan dijemur sampai kering. Makanan ini juga salah satu makanan sumber karbohidrat yang disukai kalkun. Untuk menyajikannya, kita harus terlebih dahulu merendamnya dalam air panas agar lebih lunak. Saat membeli nasi aking, kita harus memilih yang bersih dan tidak tercampur bahan lain.

Cara Mudah Beternak Kalkun Agar Cepat Besar

Cara Mudah Beternak Kalkun Agar Cepat Besar – Apa kabar sahabat pembaca, pada kesempatan ini caraternak.info akan membahas mengenai ayam. Ayam kalkun merupakan salah satu jenis ayam yang banyak dikembangbiakkan selain ayam kampung dan ayam pedaging. Kalkun merupakan salah satu bahan makanan yang sangat terkenal akan kelezatannya. Di luar negeri, kalkun menjadi makanan favorit jika sedang ada acara seperti pesta tapi mungkin untuk di Indonesia masih belum begitu populer kalkun dijadikan sebagai bahan makanan. Kalkun merupakan sejenis ayam yang berukuran cukup besar dan juga memiliki bentuk tubuh unik. bagi kalian yang penasaran ingin mencoba beternak kalkun, berikut kami akan berikan penjelasan singkat mengenai cara beternak kalkun.

Cara Beternak Kalkun

Pemilihan bibit ayam kalkun

Pemilihan bibit kalkun yang baik dan benar akan mempengaruhi keberhasilan dalam beternak kalkun. Saat kita membeli ayam kalkun untuk diternak, pastikan kondisi ayam dalam keadaan sehat dan juga tidak terdapat cacat pada tubuhnya. Selain itu perhatikan juga bentuk tubuh si kalkun. usahakan pilih ayam yang memiliki tubuh tegap.

Pemilihan lokasi ternak ayam kalkun

lokasi peternakan yang strategis akan menjamin keberhasilan dalam usaha ternak kalkun. usahakan tempat ternak kalkun jauh dari keramaian untuk menjaga kenyamanan kalkun. selain itu juga untuk mengantisipasi hilangnya kalkun oleh orang-orang jail karena memang harga kalkun di pasaran sangatlah tinggi.

Kandang ternak ayam kalkun

Sama seperti hewan ternak lainnya, kalkun juga memerlukan kandang yang bisa ia gunakan sebagai tempat untuk tinggal dan melindungi diri dari gangguan di sekitarnya. Kandang kalkun tidaklah memerlukan kandang yang rumit, cukup dengan adanya pembatas seperti pagar dan juga atap untuk berteduh serta tempat untuk kalkun berkeliaran, kalian sudah bisa untuk memulai ternak kalkun. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam kandang kalkun yaitu usahakan sinar matahari dapat masuk ke kandang terutama sinar matahari pagi. Selain itu kebersihan kandang juga perlu dijaga untuk menghindarkan kalkun dari berbagai macam penyakit. Tempat makan dan minum juga harus tersedia di dalam kandang. Pisahkan kalkun menurut usianya. hal ini untuk menghindari perkelahian antar sesama kalkun.

Pemberian pakan ayam kalkun

Pemberian pakan yang tepat dan juga sesuai akan menunjang keberhasilan dalam ternak kalkun. Untuk mengurangi biaya pakan, kita dapat memenfaatkan makanan sisa baik dari rumah makan maupun tempat usaha catering. Selain itu kita juga dapat memenfaatkan dedak yang dicampur dengan ikan-ikan kecil maupun keong yang bisa kita dapatkan dengan mudah di area persawahan. Untuk menambah nutrisi, sesekali kita bisa berikan makanan kemasan yang banyak dijual di toko-toko hewan. Pemberian makan juga harus disesuaikan dengan usia dan kondisi fisik kalkun agar makanan didalam kandang selalu habis karena apabila makanan tidak habis dan membusuk di dalam kandang dapat menyebabkan bakteri yang dapart menyerang kalkun. Selain makanan, minuman juga harus tyersedia di dalam kandang. usahakan letak antara makanan dan minuman kalkun saling berjauhan. hal ini untuk menjaga kebersihan minuman agar tidak tercampur dengan makanan kalkun.

Pemberian vaksin ayam kalkun

Untuk menjaga kesehatan kalkun, kita harus memebri ayam kalkun suplemen atau vitamin dan juga vaksin agar ayam kalkun tidak mudah terkena penyakit. pemberian vitamain dan vaksin dapat dilakukan setiap satu atau dua bulan sekali.

Itulah beberapa tips yang dapat kami berikan mengenai cara beternak ayam kalkun. Untuk informasi ternak yang lebih banyak seperti bebek, kambing, dan lele, silahkan kunjungi blog kami kembali. Semoga informasi yang kami berikan bisa bermanfaat…

Cara Memelihara Ayam Kalkun

Cara Memelihara Ayam Kalkun

 Ayam kalkun adalah salah satu jenis ayam yang istimewa, ayam kalkun termasuk jenis ayam yang bisa di konsumsi dan juga banyak yang di jadikan sebagai ayam hias karena keindahannya. Di Amerika dan Eropa, ada kebiasaan menyantap ayam kalkun terutama saat perayaan 'Thanksgiving' , yaitu hari berkumpulnya keluarga besar dan saling berterimakasih. Di Indonesia sendiri ayam kalkun banyak di santap banyak orang terutama yang sedang diet, ini di sebabkan kandungan lemak ayam kalkun lebih rendah di banding ayam ras dan memiliki daging yang lebih lembut dan bergizi.

Ayam kalkun merupakan sebutan bagi dua spesies burung berukuran besar dari Ordo Galliformes dan Genus Meleagris. Ayam kalkun betina lebih kecil jika dibandingkan dengan ayam kalkun jantan, warna bulu ayam kalkun betina juga tidak seindah warna bulu ayam kalkun jantan yang berwarna warni indah. Saat berada di alam bebas, ayam kalkun mudah di kenali dari rentang sayap yang mencapai 1,5 meter hingga 1,8 meter. Ayam kalkun sangat cantik bila di jadikan binatang kesayangan di rumah bila kita mengetahui cara memelihara ayam kalkunyang benar.

Ayam kalkun juga memiliki kemampuan unik dalam bereproduksi, mereka bisa bereproduksi "Ásek-sual". Artinya walaupun tidak di jumpai ayam kalkun jantan, namun ayam kalkun betina tetap bisa menghasilkan telur "fertil". Anak kalkun yang di hasilkan dari reproduksi asek-sual ini sering sakit sakitan dan hampir semuanya berjenis kelamin jantan. Proses reproduksi asek-sual ini bisa mengganggu proses inkubasi dan reproduksi di peternakan dan pembiakan kalkun.

Ayam kalkun memiliki nilai ekonomi yang tinggi harga untuk ayam kalkun konsumsi berkisar Rp 400.000 - Rp 500.000, sedangkan harga ayam kalkun hias bisa mencapai jutaan rupiah. Ayam kalkun bisa di peliharan di rumah sebagai ayam hias dan bisa juga di buatkan peternakan khusus ayam kalkun. Sebelum kita memelihara ayam kalkun, ada beberapa hal yang mesti di ketahui terlebih dahulu sebelum memelihara ayam kalkun.

Pemilihan Bibit. 

Bibit ayam Kalkun harus dipilih supaya kita mendapatkan bibit ayam yang sehat dan berkualitas.

Pemilihan Lokasi Peternakan. 

Lokasi yang tepat akan menjamin pertumbuhan dan kesinambungan bisnis ayam kalkun. Lokasi yang cocok untuk  beternak ayam kalkun adalah disekitar pantai, sungai, danau dan persawahan untuk mempermudah ayam kalkun mencari makanan tambahan.

Pembuatan Kandang 

Kandang merupakan tempat tinggal ayam kalkun dan sama seperti rumah, kandang juga harus bisa memberikan rasa aman dan terlindungi buat si ayam, untuk menghindari ayam dari stress dan lari ke kandang orang lain sebaiknya kandang dibuat ideal untuk ayam Kalkun. Bila kitamemelihara ayam kalkun di rumah, maka kandang ayam kalkun selain harus bisa memberikan rasa aman dan nyaman juga bisa di buat sebagus mungkin. Buat ukuran kandang sesuai 2x rentang sayap ayam kalkun agar ayam kalkun peliharaan kita bisa hidup bebas dan sehat.

Makanan yang tepat

Makanan yang di berikan di sesuaikan dengan  kondisi dan umur ayam kalkun, sebab untuk jenis ayam kalkun anakan dan ayam kalkun dewasa mempunyai porsi dan menu berbeda yang dikarenakan  kemampuan lambung untuk menampung makanan dan kemampuan untuk mencerna makan berbeda. Makanan ayam ras bisa diberikan pada ayam kalkun, begitu juga dengan vitamin dan suplemen tambahan lainnya.

Tentu saja bila kita memelihara ayam kalkun di rumah sendiri sebagai ayam hias perhatian kita bisa lebih di curahkan padanya, pastikan juga sanitasi dan kebersihan kandang dan ayam kalkun sendiri terjaga dengan baik. hal ini untuk menghindari terjangkitnya ayam kalkun kesayangan kita dari penyakit seperti Flu burung dll, pastikan cara memelihara ayam kalkun kita sesuai dan teratur dalam memberikan makan dan membersihkan kandang.

Cara Ternak dan Merawat Ayam Kalkun

Untuk memelihara unggas ini tidak sulit. Unggas ini bisa dilepas layaknya ayam kampung. Ia akan mencari pakan di sekitar lingkungan seperti rerumputan, biji-bijian, serangga, dan lain-lain. Unggas juga dapat dikandangkan di kandang bambu yang luas. Ayam dapat bermain di kandang tersebut.

Keunggulan ayam ini adalah cepat besar seekor kalkun umur tiga bulan dapat mencapai berat sekitar enam kilogram. Ayam ini dapat menyediakan daging 2-3 lebih banyak daripada ayam kampung. Rasa ayam kalkun juga lebih lezat daripada ayam kampung.

Perkembangan Kalkukn cukup cepat. Seekor betina dapat menerlurkan 12 butir telur. Si Induk akan mengerami telur selama 28 hari atau selama 4 minggu. Telur kalkun berwarna coklat muda bercak-bercak dan bobotnya dua kali dari telur ayam ras.

Cara merawat ayam kalkun :

1. Perawatan pertama (basic care)

Perawatan basic care adalah perawatan yang dilakukan terhadap anakan ayam kalkun yang berusia 0 hari-1,5 bulan. Dalam perawatan ini, ada beberapa teknik yang harus diperhatikan yaitu warming lamp, atau lebih populer disebut pemanasan suhu kandang ayam. Ayam yang berusia kurang dari 1,5 bulan biasanya memerlukan suhu diatas 30-45 derajat celcius hal ini dimaksudkan agar anakan ayam memperoleh suhu yang hangat seperti saat dia dierami induknya. Feeding atau proses pemberian makan juga harus diperhatikan , pada usia 0-20 hari ayam harus diberi makan khusus atau disebut BR-1 dengan kandungan nutrisi yang telah diatur.BR-1 ataupun bekatul dengan pemberian campuran air panas yang diberikan sawi ataupun sayuran yang dipotong secara chopping kemudian diaduk menjadi satu adonan. Selain itu pastikan kandang anakan ayam ini berukuran rapat agar tidak terganggu hewan lain seperti kucing, tikus, dll

2. Perawatan menengah (Medium care)
 
Perawatan ini adalah perawatan anakan kalkun yang berusia lebih dari 1,5 bulan hingga 6 bulan . Secara fisologis, anakan kalkun yang sudah akan memasuki masa remaja sudah akan terlihat perbedaan jenis kelaminya. Pemberian lampu atau Warming lamp sudah tidak dibutuhkan lagi dan persiapan kandang yang lebih luas agar ayam kalkun anda bisa bergerak secara bebas. kalkun pada umuran ini juga bisa dibiarkan lepas dari kandang dengan catatan jauhkan peniti, silet dan plastik-plastik yang berceceran di sekitar kalkun. Pemberian makan juga masih diberikan seperti metode diatas yaitu pemberian adionan yang dijelaskan di basic care

3. Perawatan Lanjutan (advanced care)

Bila kalkun anda sudah memasuki usia lebih 6 bulan , jenis kelamin ayam kalkun sudah terlihat jelas jantan dan betinanya dan lobido sexual meraeka akan tampak. Dalam masa itu, pisahkan ayam kalkun yang berjenis kelamin jantan dengan pejantan lainya agar menghindari proses perkelahian pejantan. Bila kalkun betina tampak ndekem (merunduk ) maka kalkun itu sudah siap untuk kawin dan sebentar lagi akan betelur. saat usia itulah ayam kalkun akan mengawali masa reproduksi. Pada umur 8 bulanan lebih ayam kalkun bisa mencapai 7 kg-8 kg bila faktor gizinya diperhatikan

Demikianlah beberapa tahapan dalam perawatan ayam kalkun semoga bisa berguna.